BagianDAS yang dimanfaatkan untuk jalur transportasi dan komunikasi yakni DAS hilir. Daerah hilir merupakan daerah DAS yang memiliki morfologi berupa dataran rendah sehingga daerah ini sering dimanfaatkan untuk banyak sekali acara manusia, menyerupai mendirikan permukiman, jalur transportasi, komunikasi, dan pertanian padi.
Koridorhijau ini multifungsi yang memungkinkan warga menggunakannya untuk berjalan kaki,bersepeda ataupun berrollerblade s ambil menikmati petualangan rekreasi alami.Tujuan utama dari PCN adalah untuk menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan menciptakan nuansa hijau yang merata di seluruh bagian kota dengan memanfaatkan koridor-koridor bantaran
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia26 Mei 2022 1419Jawaban yang benar adalah C. DAS Daerah Aliran Sungai adalah daerah yang dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang di mana jika air hujan jatuh di daerah tersebut akan ditampung dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil. DAS terbagi menjadi tiga, yaitu bagian hulu, tengah, dan hilir. Bagian DAS yang dimanfaatkan untuk jalur transportasi dan komunikasi yaitu bagian hilir, karena bagian hilir memiliki morfologi dataran rendah dan memiliki aliran yang tidak deras. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bagian DAS yang dimanfaatkan untuk jalur transportasi dan komunikasi yaitu bagian hilir.
Daerah Aliran Sungai DAS adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan PP No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. DAS merupakan ekosistem yang merupakan tempat unsur organism dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari material dan energi. Ekosistem DAS terdiri dari beberapa komponen, yaitu manusia, hewan, vegetasi, tanah, iklim, dan air. Masing-masing komponen tersebut memiliki sifat yang khas dan keberadaannya tidak berdiri sendiri, namun berhubungan dengan komponen lainnya membentuk kesatuan sistem ekologis ekosistem. Apabila fungsi dari suatu DAS terganggu, maka sistem hidrologi akan terganggu, penangkapan curah hujan, resapan dan penyimpanan airnya sangat berkurang, atau memiliki aliran permukaan run off yang tinggi. Vegetasi penutup dan tipe penggunaan lahan akan kuat mempengaruhi aliran sungai, sehingga adanya perubahan penggunaan lahan akan berdampak pada aliran sungai. Berikut definisi dan pengertian DAS dari beberapa sumber buku Menurut Dharmawan, dkk 2005, DAS adalah bentang lahan yang dibatasi oleh topografi pemisah aliran topographic divide, yaitu punggung bukit atau gunung yang menangkap curah hujan, menyimpan dan kemudian mengalirkannya melalui saluran-saluran pengaliran ke suatu titik outlet yang umumnya berada di muara sungai biasa atau danau. Menurut Asdak 2010, DAS adalah suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama. Menurut Suripin 2002, DAS adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas alam, seperti punggung bukit-bukit atau gunung, maupun batas batuan, seperti jalan atau tanggul, dimana air hujan turun di wilayah tersebut memberi kontribusi aliran ke titik kontrol outlet. Menurut Kodoatie dan Sugiyanto 2002, DAS adalah suatu kesatuan daerah/wilayah/kawasan tata air yang terbentuk secara alamiah dimana air tertangkap berasal dari curah hujan, dan akan mengalir dari daerah/wilayah/kawasan tersebut menuju ke arah sungai dan sungai yang bersangkutan. Menurut Sugiharto 2001, DAS adalah suatu daerah yang dibatasi oleh pemisah topografi yang menerima air hujan, menampung, menyimpan, dan mengalirkan ke sungai dan seterusnya ke danau atau ke laut. Fungsi DAS Fungsi utama DAS adalah sebagai hidrologis, dimana fungsi tersebut sangat dipengaruhi oleh jumlah curah hujan yang diterima, geologi dan bentuk lahan. Fungsi hidrologis yang dimaksud termasuk kapasitas DAS untuk mengalirkan air, menyangga kejadian puncak hujan, melepaskan air secara bertahap, memelihara kualitas air, serta mengurangi pembuangan massa seperti terhadap longsor. Berdasarkan fungsinya, DAS dibagi menjadi tiga bagian, yaitu a. DAS bagian hulu DAS bagian hulu dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air debit, dan curah hujan. DAS bagian hulu dicirikan sebagai daerah dengan lanskap pegunungan dengan variasi topografi, mempunyai curah hujan yang tinggi dan sebagai daerah konservasi untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi. DAS bagian hulu mempunyai arti penting terutama dari segi perlindungan fungsi tata air, karena itu setiap terjadinya kegiatan di daerah hulu akan menimbulkan dampak di daerah hilir dalam bentuk perubahan fluktuasi debit dan transport sedimen sistem aliran airnya. b. DAS bagian tengah DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau. c. DAS bagian hilir DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah. Bagian hilir merupakan daerah pemanfaatan yang relatif landai dengan curah hujan yang lebih rendah. Bentuk Pola DAS Pola sungai akan menentukan bentuk dari suatu DAS yang berpengaruh terhadap kecepatan terpusatnya aliran. Meskipun semua jaringan alur sungai bercabang-cabang dengan cara yang sama akan tetapi masing-masing menunjukkan pola yang berbeda satu dengan yang lain, tergantung pada medan dan kondisi geologinya. Beberapa pola DAS berdasarkan garis batas dan arah aliran sungai antara lain sebagai berikut Bentuk-bentuk DAS DAS berbentuk memanjang. Biasanya induk sungainya akan memanjang dengan anak-anak sungai langsung mengalir ke induk sungai. Kadang-kadang berbentuk seperti bulu burung. Bentuk ini biasanya akan menyebabkan besar aliran banjir relatif lebih kecil karena perjalanan banjir dari anak sungai itu berbeda-beda. Tapi biasanya banjir berlangsung agak lama. DAS berbentuk Radial. Bentuk ini karena arah sungai seolah-olah memusat pada suatu titik sehingga menggambarkan adanya bentuk radial, kadang-kadang gambaran tersebut memberi bentuk kipas atau lingkaran. Sebagai akibat dari bentuk tersebut maka waktu yang diperlukan aliran yang datang dari segala penjuru anak sungai memerlukan waktu yang hampir bersamaan. Apabila terjadi hujan yang sifatnya merata di seluruh DAS akan menyebabkan terjadinya banjir besar. DAS berbentuk Paralel. DAS ini dibentuk oleh dua jalur DAS yang bersatu di bagian hilir. Apabila terjadi banjir di daerah hilir biasanya terjadi setelah di bawah titik pertemuan. DAS berbentuk Komplek. Merupakan bentuk kejadian gabungan dari beberapa bentuk DAS yang dijelaskan di atas. Karakteristik DAS Karakteristik DAS merupakan gambaran spesifik mengenai DAS yang dicirikan oleh parameter yang berkaitan dengan keadaan morfometri, topografi, tanah geologi, vegetasi, penggunaan lahan, hidrologi dan manusia. Karakteristik DAS pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu karakteristik biogeofisik dan karakteristik sosial ekonomi budaya dan kelembagaan. Karakteristik DAS secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut Karakteristik biogeofisik, yaitu karakteristik meteorologi DAS, karakteristik morfologi DAS, karakteristik morfometri DAS, karakteristik hidrologi DAS, dan karakteristik kemampuan DAS. Karakteristik sosial ekonomi budaya dan kelembagaan, yaitu karakteristik sosial kependudukan DAS, karakteristik sosial budaya DAS, karakteristik sosial ekonomi DAS dan karakteristik kelembagaan DAS. Parameter-parameter morfometri dan morfologi yang menjadi nilai dan angka koefisien karakteristik DAS untuk memprediksi besarnya aliran permukaan terdiri dari beberapa faktor, yaitu Kondisi topografi yang menggambarkan kondisi fisiografi ataupun relief permukaan yang dapat diwakili sebagai ukuran kemiringan lereng permukaan lahan, menjadi faktor dominan dalam menentukan besar kecilnya curah hujan yang jatuh kemudian menjadi limpasan permukaan setelah dipertimbangkan besarnya kapasitas infiltrasi. Kondisi tanah dan batuan yang menentukan besarnya bagian curah hujan yang mengalami peresapan ke dalam lapisan tanah dan batuan yang dikenal dengan infiltrasi tanah. Kondisi tutupan vegetasi dan jenis tanaman semusim yang berfungsi untuk menerima atau menangkap dan menyimpan air hujan yang jatuh di permukaan lahan tersebut tergantung pada jenis dan kerapatan penutupan vegetasi dan tanaman semusim lainnya. Kondisi timbunan permukaan lahan surface storage, surface detention yang mampu menangkap air hujan yang jatuh sehingga berfungsi untuk menghalangi laju aliran limpasan permukaan, yang berarti pula bahwa permukaan lahan tersebut menjadi tergenang ataupun mengalami pengatusan cepat. Pengelolaan DAS Pengelolaan DAS pada dasarnya bertujuan untuk terwujudnya kondisi yang optimal dari sumberdaya vegetasi, tanah dan air sehingga mampu memberi manfaat secara maksimal dan berkesinambungan bagi kesejahteraan manusia. Menurut Asdak 2007, dalam pengelolaan DAS perlu dipertimbangkan aspek-aspek berikut Aktivitas pengelolaan sumberdaya termasuk tata guna lahan, praktek pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya setempat, dan praktek pengelolaan sumber daya di luar daerah kegiatan program atau proyek. Alat implementasi untuk menempatkan usaha-usaha pengelolaan DAS seefektif mungkin melalui elemen-elemen masyarakat dan perseorangan. Pengaturan organisasi dan kelembagaan di wilayah proyek dilaksanakan. Prinsip-prinsip dasar yang menjadi acuan dalam pengelolaan DAS adalah sebagai berikut Pengelolaan DAS dilakukan dengan memperlakukan DAS sebagai satu kesatuan ekosistem dari hulu sampai hilir, satu perencanaan dan satu sistem pengelolaan. Pengelolaan DAS terpadu melibatkan multipihak, koordinatif, menyeluruh dan berkelanjutan. Pengelolaan DAS bersifat adaptif terhadap perubahan kondisi yang dinamis dan sesuai dengan karakteristik DAS. Pengelolaan DAS dilaksanakan dengan pembagian tugas dan fungsi, beban biaya dan manfaat antar multipihak secara adil. Pengelolaan DAS berdasarkan akuntabilitas para pemangku kepentingan. Ruang lingkup kegiatan pengelolaan DAS adalah sebagai berikut Penatagunaan lahan land use planning untuk memenuhi berbagai kebutuhan barang dan jasa serta kelestarian lingkungan. Penerapan konservasi sumberdaya air untuk menekan daya rusak air dan untuk memproduksi air water yield melalui optimalisasi penggunaan lahan. Pengelolaan lahan dan vegetasi di dalam dan luar kawasan hutan pemanfaatan, rehabilitasi, restorasi, reklamasi dan konservasi. Pembangunan dan pengelolaan sumberdaya buatan terutama yang terkait dengan konservasi tanah dan air. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan pengelolaan DAS. Daftar Pustaka Dharmawan, Agus. 2005. Ekologi Hewan. Malang Universitas Negeri Malang. Asdak, Chay. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Air Sungai. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta Andi. Kodoatie, dan Sugiyanto. 2002. Banjir, Beberapa Penyebab dan Metode Pengendaliannya dalam Perspektif Lingkungan. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Sugiharto. 2001. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta Universitas Indonesia.
Di artikel ini kami akan membagikan Soal Geografi Kelas 10 Semester 2 Tentang Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan, Ada 38 soal yang kami berikan dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal essay. Soal soal ini bisa menjadi evaluasi untuk mata pelajaran ini. Dan bisa juga menjadi acuan guru guru dalam membuat soal. Soal Pilihan Ganda 1. Perhatkan ciri-ciri bagian sungai berikut! 1 Terbentuknya meander. 2 berkurangnya daya erosi dan memiliki arus kurang deras. 3 Terjadi erosi secara vertikal dan horizontal. Ciri-ciri tersebut menunjukkan karakteristik daerah aliran sungai pada bagian …. a. hilir b. hulu c. tengah d. meander e. dasar sungai 2. Perhatikan karakteristik zona laut berikut! 1 Kedalaman kurang dari 200 m. 2 Merupakan zona lumpur. 3 Sinar matahari masih bisa menembusnya. 4 Merupakan pemusatan ikan. 5 Kedalaman lebih dari 200 m. Karakteristik zona neritik yang berkaitan dengan kehidupan manusia ditunjukkan oleh angka…. b. 1,2,dan5 c. 1,3,dan4 d. 2,4,dan5 e. 3,4,dan5 3. Di lautan terjadi pertemuan arus panas dan arus dingin. Arus laut tersebut memberi manfaat bagi kegiatan pelayaran internasional karena …. a. gelombang laut kecil b. air laut tampak jernih c. berbagai jenis ikan berkumpul d. angin laut tidak bertiup kencang e. pelabuhan tidak tertutup lapisan 4. Di perairan Indonesia sering terjadi arus vertikal atau umbalan upwelling yang memunculkan banyak plankton. Sebagian besar lokasi upwelling terletak di area Wallace, seperti Selat Makasar, Laut Banda, Laut Seram, Laut Maluku, Laut Arafura, perairan utara kepala burung Papua, dan perairan timur Papua. Fenomena tersebut berdampak positif bagi kehidupan nelayan karena diwilayah tersebut …. a. cuaca selalu-cerah b. banyak ikan berkumpul c. perairan laut menjadi hangat d. gelombang laut relatif tenang e. ikan-ikan cepat berkembang biak 5. Pola aliran sungai radikat sentripetal terdapat di daerah …. a. cekungan b. patahan c. lipatan d. dataran e. gelombang 6. Perhatikan pernyataan berikut! 1 Digunakan untuk irigasi pertanian dan untuk keperluan sehari-hari. 2 Berada di antara lapisan kedap air impermeable. 3 Air yang memancar ke permukaan bumi. Berdasarkan pernyataan tersebut, pemanfaatan air bersumber pada …. a. air irigasi b. air laut c. air kolam d. sumur artesis e. sungai 7. Karakteristik arus laut sebagai berikut. 1 Berasal dari Kutub Utara dan mengalir sepanjang Pantai Greenland. 2 Menghanyutkan banyak gumpalan besar 3 Berbahaya bagi pelayaran. Arus laut yang dimaksud adalah …. a. Gulfstream b. Labrador c. Canari d. California e. Peru 8. Hasil erosi yang diendapkan di muara sungai akan membentuk …. a. doline b. oxbow lake c. karst d. delta e. meander 9. Berdasarkan proses terjadinya, Danau Toba di Sumatra Utara termasuk danau …. a. glasial b. karst c. tektovulkanik d. tektonik e. vulkanik 10. Daerah rawa kurang baik untuk usaha pertanian, karena …. a. air selalu berganti b. terletak di muara sungai c. air tanahnya bersifat basa d. tanahnya sangat asam e. kekurangan air 11. Wilayah perairan yang memiliki kedalaman antara meter dan tidak dapat ditembus oleh sinar matahari disebut zona …. a. litoral b. neritik c. batial d. abisal e. afotik 12. Penyebab gerakan air laut adalah …. a. densitas, salinitas, gravitasi bulan, dan relief b. gravitasi bulan, relief, tumbuhan laut, dan angin c. angin, densitas, salinitas, dan gravitasi bulan d. relief, tumbuhan laut, angin, dan gravitasi matahari e. salinitas, gravitasi bulan, relief, dan tumbuhan laut 13. Kadar garam air laut di wilayah Indonesia lebih rendah dibandingkan di wilayah Jepang. Penyebab terjadinya fenomena ini adalah …. a. penguapan laut di Indonesia tinggi b. wilayah laut di Indonesia lebih luas c. curah hujan di Indonesia tinggi d. suhu air laut di Jepang rendah e. arus laut di Indonesia deras 14. Perhatikan faktor-faktor berikut! 1 Salinitas air laut 2 Relief dasar laut 3 Kecepatan angin 4 Gelombang laut 5 Temperatur laut. Faktor yang memengaruhi perbedaan arus laut di berbagai tempat ditunjukkan oleh angka … a. 1,2,dan3 b. 1,3, dan 5 c. 2,3, dan 4 d. 2, 4, dan 5 e. 3,4, dan 5 15. Dampak pertemuan arus Kuroshiwo dan Oyashiwo adalah …. a. rumput laut di Jepang tumbuh subur b. perairan laut Jepang kaya akan ikan c. mineral banyak ditemukan untuk sumber energi d. suhu udara daerah pantai Jepang selalu panas e. Jepang sering mengalami tsunami DAS yang dimanfaatkan untuk jalur transportasi dan komunikasi, yaitu bagian …. a. fengah b. hulu c. hilir d. daerah pertemuan aliran e pinggiran sungai 17. Bagian permukaan bumi yang airnya mengalir ke dalam suatu sungai induk apabila terjadi hujan disebut …. a. daur hidrologi b. daerah aliran sungai c. dataran banjir sungai d. bantaran sungai e. daerah undak-undak sungai 18. Berikut yang tidak memengaruhi aktivitas pengikisan pada sungai adalah …. a. kemiringan daerah aliran sungai b. volume air sungai c. kecepatan aliran sungai d. macam material yang dibawa e. kekuatan aliran erosi 19. Di antara hal-hal berikut ini yang bukan merupakan usaha untuk melestarikan sungai adalah …. a. menjaga kelestarian hutan b. pembatasan pembuangan limbah industri c. pembatasan limbah rumah tangga d. penggunaan sungai untuk lalu lintas air e. program kali bersih 20. Perhatikan pernyataanberikut! 1 Pada daerah ini kecepatan aliran mulai berkurang. 2 Kekuatan alifan erosi bekerja dengan cara menumbuk dan menggerus dasar sungai. 3 Erosi yang bekerja lebih banyak adalah erosi menyamping lateral. 4 Ada proses pengikisan kimiawi berupa pelarutan. 5 Ada proses agradasi atau penambahan endapan yang berasal dari material longsoran masswasting. Di antara pernyataan-pernyataan di atas yang menunjukkan ciri-ciri sungai yang terdapat di bagian tengah ditunjukkan oleh angka …. a. 1,2, dan3 b. 1,3, dan 5 c. 2dan4 d. 3,4, dan5 e. 3dan5 21. Berikut ini merupakan contoh-contoh lapisan tanah kedap air, kecuali …. a. padas b. lempung c. liat d. geluh e. napal Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut untuk menjawab soal nomor 22! 1 Danau jenis ini terutama terdapat di daerah-daerah humid basah. 2 Pada umumnya, danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut. 3 Biasanya danau ini merupakan danau terbuka. 4 Biasanya mempunyai kadar garam tinggi. 5 Penguapan yang terjadi sangat kuat. 22. Di antara pernyataan-pernyataan di atas yang menunjukkan ciri-ciri danau air tawar ditunjukkan oleh angka…. a. 1,2, dan3 b. 1,3, dan5 c. 2 dan 4 d. 3,4, dan 5 e. 4 dan 5 23. Samudra yang menjadi batas wilayah perairan Indonesia adalah Samudra…. a. Pasifik dan Atlantik b. Pasifik dan Hindia c. Hindia dan Atlantik d. Hindia dan Arktik e. Atlantik dan Arktik Soal Essay 1. Apa yang dimaksud dengan pasang naik dan surut air laut? Jelaskan penyebab terjadinya pasang surut tersebut! 2. Jelaskan yang dimaksud dengan pola aliran sungai anular! 3. Sebut dan jelaskan klasifikasi rawa menurut lokasinya! 4. Sebutkan ciri-ciri suatu kenampakan disebut sebagai danau! 5. Sebutkan ciri-ciri wilayah pengaliran bagian hilir dari suatu DAS! 6. Apakah yang dimaksud dengan laut transgresi? Berikan contohnya! 7. Sebutkan media peresapan air ke dalam tanah! 8. Sebutkan ciri-ciri khas yang menandai wilayah pengaliran bagian hulu! 9. Sebut dan jelaskan jenis sungai berdasarkan arah alirannya! 10. Sebut dan jelaskan jenis laut berdasarkan kedalamannya! 11. Sebut dan jelaskan macam-macam arus laut berdasarkan temperaturnya! 12. Sebut dan jelaskan cara pengukuran batas wilayan suatu negara! 13. Jelaskan tentang pola aliran sungai pinnate! 14. Jelaskan yang dimaksud air artesis atau astesian water! 15. Sebutkan tugas BPDAS! Soal Soal Lainnya Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Semester 2 Tentang Debat Beserta JawabannyaSoal Fiqih kelas 11 semester 2 Tentang Syariat Warisan dan Wasiat50 Contoh Soal Sosiologi Kelas 12 Semester 2 Tentang Kearifan LokalSoal PTS Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas 12 semester 2Soal PAS Mata Pelajaran PKN kelas 10 semester 2 Post Views 501
- Salah satu sistem informasi yang banyak dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan dalam kehidupan sehari-hari adalah Sistem Informasi Geografis SIG. Sistem Informasi Geografis adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi dan informasi tentang ruang muka SIG bekerja dengan data yang memiliki referensi spasial, misalnya titik koordinat. Data apa pun yang telah terikat dengan lokasi bisa dimanfaatkan dalam SIG. Data tersebut lazimnya didapatkan melalui penginderaan jauh. Penginderaan jauh merupakan ilmu pengukuran untuk memperoleh informasi suatu objek, wilayah, atau fenomena di suatu lokasi tanpa harus berkontak langsung. Data penginderaan jauh biasanya didapat dari sensor pengamat, kemudian dianalisis untuk menjadi sebuah informasi. Penginderaan jauh dapat dilakukan menggunakan satelit atau foto udara. Tujuan pokok pemanfaatan SIG adalah mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau antara pemanfaatan SIG adalah sebagai perencanaan bidang transportasi. Dengan adanya SIG, sistem transportasi dapat beroperasi dengan rapi, tertata, bahkan dijadikan analisis untuk mencegah juga Apa yang Dimaksud dengan Sistem Informasi Geografis Pendapat Ahli Contoh Sistem Informasi Geografis, Komponen SIG, & Tahapan Kerjanya Manfaat SIG di Bidang Transportasi Dalam kajian transportasi, penginderaan jauh sebagai bagian dari SIG berperan untuk penyediaan data penggunaan lahan, pengumpulan data sosial ekonomi, dan inventarisasi jaringan transportasi. Berikut ini penjelasan peran SIG dalam bidang transportasi 1. Data Penggunaan LahanData lokasi tempat tinggal penduduk permukiman, dan lokasi beraktivitas penduduk bekerja, sekolah, rekreasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pergerakan penduduk. Perencanaan transportasi memerlukan itu semua untuk menentukan pola pergerakan, distribusi sarana angkutan, volume, dan tingkat aksesibilitas sistem transportasi. Dari data penggunaan lahan, kita dapat mengetahui harga lahan. Hal tersebut penting dalam perencanaan dan pengembangan kawasan perdagangan, permukiman, industri, dan jasa. Setiap citra penginderaan jauh dapat menampilkan data penggunaan lahan dengan waktu perekaman yang berbeda. Itulah mengapa informasi perubahan penggunaan lahan melalui citra penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam perencanaan transportasi. 2. Pengumpulan data sosial ekonomi dan jumlah pendudukKondisi sosial ekonomi dan karakteristik penduduk suatu wilayah dapat menggambarkan pola penggunaan lahan. Penginderaan jauh merupakan sumber data yang dapat digunakan dalam memperkirakan jumlah penduduk. Cara memperkirakan jumlah penduduk melalui penginderaan jauh adalah dengan menghitung jumlah unit bangunan dan tipe ukuran bangunan rumah dikalikan dengan jumlah penghuni tipe rumah tersebut. Perkiraan jumlah penduduk di atas berpengaruh terhadap kebutuhan transportasi, misalnya menentukan jumlah bangkitan pergerakan. Bangkitan pergerakan trip generation adalah jumlah perjalanan yang terjadi dalam satuan waktu pada suatu zona tata guna lahan. 3. Inventarisasi jaringan transportasiInformasi yang detail terkait jaringan jalan merupakan landasan untuk melakukan manajemen dan perencanaan transportasi. Citra satelit penginderaan jauh dapat menyediakan sumber informasi spasial jaringan jalan seperti lokasi, panjang jalan, lebar jalan, dan kondisi jalan jalan beraspal, jalan paving blok, jalan tanah. Lebih detail, citra dapat pula menampilkan persimpangan jalan, tempat parkir, terminal, bandar udara, dan stasiun kereta api. Tidak hanya itu, fungsi jalan dapat dibedakan dari citra, seperti jalan tol, jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lokal. Citra penginderaan jauh resolusi tinggi dapat menampilkan gambaran kondisi jalan dengan sangat jelas. Informasi tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki data sistem transportasi yang sudah SIG lainnya di bidang transportasi adalah sebagai berikut Analisis rawan kemacetan serta bahaya kecelakaan Analisis kesesuaian rute dan ketentuan rute alternatif dan transportasi Manajemen pemeliharaan dan perencanaan terhadap perluasan jaringan transportasi Perencanaan dan perluasan jaringan jalan tol, rel kereta, hingga jalan raya Pemantauan jalur mudik dan penentuan jalur transportasi Baca juga Sistem Informasi Geografis Pengertian, Komponen, dan Prosesnya Tahapan Sistem Informasi Geografis Masukan, Olah Data dan Keluaran - Pendidikan Kontributor Auvry AbeyasaPenulis Auvry AbeyasaEditor Abdul Hadi
bagian das yang dimanfaatkan untuk jalur transportasi dan komunikasi yaitu